Bentrok Driver Ojol dan Supir Angkutan Umum di Kota Sukabumi Menuai Kontroversi

0
33

Bentrok fisik terjadi antara beberapa supir angkutan umum dan driver ojek online (ojol) di depan Balai Kota Sukabumi, pada hari Senin (20/8/2024). 

Sukabumi, Infoindependen.com – Kejadian ini diakibatkan dengan kegagalan mediasi di Dinas Perhubungan (Dishub) Sukabumi yang sebelumnya sempat demo, dengan adanya aduan dari para sopir angkutan umum dengan keberadaan transportasi online.

Beberapa supir angkot langsung mendatangi kantor Dishub, untuk membahas lagi adanya keberadaan transportasi online (Ojol) yang dianggap oleh beberapa supir angkot ini yang diduganya mengurangi sejumlah penumpang yang biasanya ramai sekarang jadi sepi akibat adanya ojeg online ini.

Mediasi tersebut yang dihadiri beberapa perwakilan sopir angkot, Organda, dan aplikator transportasi online tidak menghasilkan solusi yang memuaskan.

Dari hasil mediasi tersebut menuai kekecewaan supir angkot yang semakin memanas, yang berujung demonstrasi di Balai Kota Sukabumi.

Dalam kejadian itu situasi semakin memanas ketika ratusan driver ojol tiba-tiba muncul di lokasi tersebut, sambil membunyikan klakson dan memicu emosi para supir angkot yang menjadi sasarannya merusak salah satu kaca mobil angkot.

Langsung bergegas dari kejadian tersebut, aparat penegak hukum kepolisian resort Sukabumi kota, segera turun tangan untuk mengendalikan situasi dan menahan beberapa individu yang berselisih dari kedua belah pihak itu.

Salah satu sumber mengatakan kepada awak media yang enggan dipublish namanya, mengatakan kehadiran transportasi online telah mengganggu pendapatan sopir angkot yang merasa penumpang semakin berkurang.

Sebagian dari para supir angkot menuntut pemerintah Kota Sukabumi untuk mengatur keberadaan transportasi online agar persaingan ini menjadi lebih adil. Sementara itu dari para Driver ojol transportasi online merasa memberikan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. 

“Di sini saya juga selaku Ojol sama-sama mencari nafkah,” ungkap driver ojol. 

“Harapannya, semoga adanya kejadian perselisihan antara ojol dan angkutan umum ini Pemerintah kota Sukabumi bisa memberikan solusi supaya tidak terjadi lagi bentrok,” tandasnya.

BACA JUGA :  Diduga Oknum Morbag atau Matel, Bermodus Nyamar Jadi Tukang Parkir di Citimall Sukabumi

Merespon kericuhan antara supir angkutan umum perkotaan (angkot) dengan para pengemudi ojol di Kota Sukabumi, Ketua Umum DPN LPPI (Lembaga Perlindungan Pengemudi Indonesia), Ir. James Gordon Simanjuntak turut prihatin.

Di tengah-tengah situasi ekonomi yang saat ini tidak menentu, profesi pengemudi sebagai motor transportasi manusia dan berbagai sandang pangan di negeri ini semakin terpuruk. Kondisi ini tidak terlepas dari peran dan tupoksi Organisasi Angkutan Darat (ORGANDA) yang notabene sebagai mitra kerja Kementerian Perhubungan Darat.

“Kondisi para pengemudi harus menjadi perhatian semua stakeholder, karena profesi pengemudi sebagai transporter ekonomi di semua lini. Jika Kemenhub dan ORGANDA tidak mampu mengatasi segala persoalan transportasi di seluruh daerah, DPN LPPI siap turun untuk mengadvokasi para pengemudi,” tegas James. (Lutfi)