Warga Desa Nanganesa Kecamatan Ndona dan warga Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur meminta perhatian serius Pemerintah Kabupaten Ende, agar segera membangun bronjong penahan banjir sepanjang bantaran Sungai atau Kali Wolowona Nanganesa, karena banjir dapat mengancam keselamatan warga.
Ende, Infoindependen.com – Kali atau Sungai Wolowona merupakan sungai yang berada di tengah-tengah Kota Ende. Untuk itu sungai Wolowona Nanganesa ini harus butuh penanganan serius oleh pemerintah tidak cukup hanya dengan normalisasi saja, Mesti harus dipasang bronjong dan pengaman tebing. Dan setiap tahun perlu dilakukan pengerukan dan normalisasi sehingga semua material dan sedimen-sedimen yang terbawa banjir tidak tertumpuk pada jalur sungai.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya luapan banjir pada musim penghujan yang mengakibatkan pengikisan tanah dan rumah milik warga ketika terjadi banjir, karena Daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut tidak ada pengaman kali atau bronjong sehingga dapat mengancam keselamatan warga, Seperti yang terjadi pada Rabu, (19/1/2022) silam ketika terjadi banjir besar yang meluap sampai ke pemukiman warga.
Salah seorang operator alat Exavator kepada Wartawan, Senin (14/10/2024) di lokasi Muara Sungai/Kali Wolowona mengatakan, warga Desa Nanganesa dan warga Kelurahan Mautapa yang bermukim di sekitar tepi Kali Wolowona merasa sangat kwatir dan takut apabila terjadi banjir besar. Akibat yang signifikan menurutnya selama ini adalah sering terjadi luapan air yang masuk ke pemukiman warga. Warga mengharapkan agar segera dibangun bronjong bukan normalisasi kali saja. Karena menurutnya hasil dari normalisasi yang pernah dilakukan pada tahun 2020 dan tahun 2021, tidak efektif karena kembali rusak dihantam banjir.
Ditambahkannya, kalau pekerjaannya tuntas maka dibutuhkan dana yang besar, karena harus bangun pengaman tebing, Normalisasi dengan bangunan pelengkap lainnya supaya nyaman bagi masyarakat yang tinggal atau bermukim di tepi sungai kali Wolowona Nanganesa dan di sekitar DAS tersebut.
Lanjut Operator alat Exa ini, kalau hanya normalisasi kali saja, kasihan masyarakat sekitarnya karena masih banyak tebing – tebing disekitar pinggir kali. Maka, untuk itu dibutuhkan penanganan total dengan normalisasi, penguatan tebing dan Kriip dengan bangunan pelengkap lainnya, sehingga warga masyarakat yang bermukim di sekitarnya menjadi nyaman, jelas tenaga Operator Alat Exa ini.
Apa yang disampaikan oleh Operator Alat Exa tersebut benar adanya. Karena dengan menyaksikan langsung kondisi banjir besar yang terjadi pada Rabu (19/1/2022) silam, karena 2 (dua) tanggul pengaman kali di sisi kiri dan kanan kali yang baru selesai dinormalisasi pada Desember 2021 itu, jebol dan rata disapu banjir yang menyebabkan air meluap ke pemukiman warga sekitarnya.
Warga berharap agar segera dibangun bronjong penahan banjir bukan normalisasi kali saja. Karena pangalaman di tahun 2020 dan tahun 2021 lalu saat dilakukan normalisasi kali persis belakang pasar Wolowona sepanjang 150 meter, kemudian di muara sepanjang 300 meter dan di belakang gang Kasih sepanjang 300 meter, tidak efektif karena kembali rusak disapu banjir.
Beberapa warga Nanganesa yang ditemui wartawan di lokasi Muara Pulau Koa mengatakan, permintaan warga Nanganesa untuk dibangun bronjong dan normalisasi ini sudah sering disampaikan ke pihak pemerintah. Menurut beberapa warga Desa Nanganesa, bahwa di tahun 2020 ada pembangunan bronjong sepanjang 50 meter saja danĀ pada tahun anggaran 2021 lalu juga sudah dilakukan normalisasi hanya sepanjang 300 meter juga.
“Kami sepakat seperti yang disampaikan oleh tenaga Operator Alat Exa tersebut, bahwa Kali Wolowona Nanganesa ini butuh penanganan tuntas dari atas Jembatan Wolowona hingga Muara Pulau Koa. Pemerintah Kabupaten Ende harus fokus dulu untuk penanganan Sungai dan Kali Wolowona Nanganesa ini. Karena beberapa tahun silam banjir di Kali ini pernah menelan puluhan korban jiwa dan harta benda”. (Kontributor: Damianus Manans)