Jakarta, Infoindependen.com – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Isma Yatun, memimpin pertemuan ke-48 ASEAN Audit Committee (AAC) secara daring, pada Kamis 6 Juli 2023. Pertemuan yang dihadiri oleh anggota AAC dari sepuluh (10) negara anggota ASEAN dan Timor Leste yang hadir sebagai observer ini, bertujuan untuk mereviu dan menyetujui isu signifikan pelaporan keuangan Sekretariat ASEAN.
Dalam sambutannya, Ketua BPK RI menekankan pentingnya Pelaksanaan Audit dan Pengaturan Keuangan Sekretariat ASEAN yang mengacu pada standar internasional dan penguatan peran dan fungsi Divisi Audit dan Evaluasi Sekretariat ASEAN. Lebih lanjut, Ketua BPK RI juga menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan organisasi lainnya termasuk entitas yang terkait dengan ASEAN, seperti ASEANSAI untuk peningkatan kapasitas di bidang pemeriksaan sektor publik.
Pembahasan teknis selanjutnya dipimpin oleh Sekretaris Jenderal BPK RI, Bahtiar Arif. Pertemuan AAC ke-48 kali ini membahas dan menyetujui beberapa isu, yaitu pertimbangan hasil pengamatan Komite Representatif Permanen (CPR) atas laporan pertemuan ke-47 AAC, tindak lanjut rekomendasi auditor eksternal pertemuan ke-47 AAC, pertimbangan laporan auditor eksternal atas laporan keuangan Sekretariat ASEAN tahun 2022, pertimbangan Term of Reference (TOR) auditor eksternal, pertimbangan laporan manajemen risiko Sekretariat ASEAN, pertimbangan laporan dan hasil rencana audit tahunan 2022/2023, rencana audit tahunan 2023/2024 & pelatihan Divisi Audit Internal dan Evaluasi (Internal Audit and Evaluation Division/IAED), dan usulan piagam audit internal sesuai rekomendasi auditor eksternal.
BPK RI sebagai bagian dari delegasi Indonesia, menyampaikan usulan untuk peningkatan transparansi dan akuntabilitas Sekretariat ASEANSAI, terutama terkait penentuan auditor eksternal yaitu dengan mengusulkan amandemen ASEAN Secretariat Financial & Administrative Rules and Procedures (AFARP) untuk memperjelas prosedur penentuan auditor eksternal Sekretariat ASEAN.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi BPK hadir dengan didampingi oleh perwakilan dari Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN dan Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN, Kementerian Luar Negeri. (hum/red)