Musda GPSI Kaltara, Aku Ada Ditengah-Tengah Kamu Sebagai Pelayan

0
10

Tarakan, Info Independen – Puji Tuhan, kita bersyukur karena perkenan Nya kita bisa berjumpa dalam acara akbar ini dengan rekan-rekan hamba Tuhan dari seluruh pelosok Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) setelah terpisah akibat pandemi Covid-19 selama 2 (dua) tahun.

Rasa syukur itu diungkapkan Ketua Umum Gereja Pantekosta Serikat Indonesia, Pdt DR. Jeffry Henoch Pinontoan, STh, MA pada  Musyawarah Daerah (Musda) kedua Gereja Pantekosta Serikat Indonesia (GPSI) Kalimantan Utara yang berlangsung di Tarakan, Kaltara, Selasa 27 – Jum’at 30 September 2022.

“Musda,” kata Jeffri, sebagai wahana untuk melakukan konsolidasi organisasi, melakukan evaluasi dan penyempurnaan program kerja serta menetapkan rencana kerja dan kebijakan strategis demi kemajuan GPSI itu sendiri.

Pengambilan tema, “Aku Ada Ditengah-tengah Kamu Sebagai Pelayan” Lukas 22:27b. Ayat ini memberi gambaran bagi kita bahwa setiap orang yang menjadi pemimpin harus mampu menjadi pelayan. “Tuntunan ayat tersebut mengarahkan kita sebagai pemimpin yang melayani bukan sebagai bos,” kata Jeffri Henoch Pinontoan.

Menurut Jeffri H Pinontoan, tema Musda kali ini sangat impresif  artinya, mengagumkan atau meninggalkan kesan baik. Ayat 26 memberikan gambaran bagi kita di bagian akhir ayat itu ‘Pemimpin sebagai pelayan’ yang dalam bahasa Yunani O egoumenos os o diakonon.

O egoumenos artinya seorang yang memimpin. O egoumenos itu bentuk kata kerja maskulin tunggal. Demikian juga dengan pelayan (diakonon) bukan pelayan (doulos) artinya hamba.

Makna diakonon/ diaken dalam ayat 27b yang menjadi tema menjadi pelayan identik Guru yang menunggu untuk bertindak sebagai diaken Kristen. “Jadi tema ini bermakna Tuhan hadir ditengah-tengah kita sebagai pelayan gerejawi. Jika ada masalah dalam pelayanan di gereja lokal, Tuhan akan bersama kita untuk mendukung pelayanan kita karena Dia hadir sebagai diakonos,” kata Ketum Jeffri H Pinontoan.

BACA JUGA :  Prof Dr Rosnidar Sembiring Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Hukum USU

Menanggapi laporan Ketua Daerah GPSI Kaltara, Pdt Joni Riza, MA masa bakti 2017 – 2022 terhadap keberadaan GPSI Kaltara saat ini terdiri dari 5 wilayah dengan 31 gereja lokal dan 5 pos pelayanan yang tersebar di 4 Kabupaten dan 1 Kota.

“Setelah wilayah Utara terpisah dari Kalimantan Timur menjadi Kalimantan Utara, cukup jauh rasanya. Jika dulunya pesawat terbang dari Samarinda ke Tarakan, Tanjung Selor, Malinau, dan Nunukan masih lancar sekarang hanya melalui Balikpapan – Tarakan. Demikian juga dengan jalan darat Samarinda – Tanjung Selor Bulungan  bisa ditempuh 22 jam berbeda dengan keadaan sekarang bisa memakan waktu 2 hari 2 malam,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini ijinkan saya menyampaikan permohonan kepada Bapak Gubernur Kaltara, Drs Zainal Arifin Paliwang, SH, M.Hum untuk memperhatikan keadaan ini. Sebab, lancarnya arus transportasi sama halnya memperhatikan keberadaan gereja GPSI yang jemaatnya tersebar di pedalaman jauh di perbatasan seperti Sebuku, Lumbis di Nunukan dan Kabupaten Malinau serta KTT.

Demikian juga dengan wisata rohani yang diprakarsai pemerintah Kabupaten dan  Provinsi  kiranya dapat mengikut sertakan para Pendeta  GPSI dalam wisata rohani ke Yerusalem. “Sebab para pendeta sebagai gembala gereja di pelosok sana belum tentu sekali dalam lima tahun datang ke Tarakan. Hitung-hitung, sebagai bonos dalam hidup merekalah,” ujar Ketua Umum GPSI yang masa baktinya berakhir 2023 nanti.

Gubernur Kaltara Drs Zainal Arifin Paliwang, SH, M.Hum dalam sambutan tertulisnya mengatakan, terselenggaranya musyawarah ini adalah bukti dari sehatnya tubuh organisasi, dimana seluruh anggotanya memiliki kepedulian yang sama dan berkomitmen untuk memajukan organisasi ini serta mempererat tali persekutuan serta persaudaraan.

“Lebih dari itu,” kata Gubernur, momentum musyawarah ini hendaknya menjadi kesempatan untuk merefleksi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta program kerja yang telah dilaksanakan selama lima tahun berlalu.

BACA JUGA :  KRI Kerambit 627 Tangkap Kapal Asing Pelaku Ilegal Fishing

Mewakili Gubernur Kaltara, Fredy Tandulangi seusai membacakan sambutan Gubernur  berjanji akan menyampaikan pesan Ketua Umum GPSI tersebut, mengatakan “ada tiga macam pesan yang dapat saya catat. Pertama, masalah pembangunan. Kedua, perhatian kepada GPSI di Kaltara dan yang ketiga mengikutsertakan para pendeta GPSI wisata rohani ke Yerusalem,” kata Ferdy Tandulangi sebelum memukul gong tanda dimulainya Musda.

Musyawarah Daerah kedua GPSI Kalimantan Utara di Royal Hotel Tarakan dihadiri peserta menghasilkan pengurus masa bakti 2022 – 2027 Ketua Umum, Pdt DR Samson Karuniadi, MA. Sekretaris Umum Pdt Yakub Ayal, STh. Bendahara Pdt Anita Lusiana, STh lengkap dengan perangkat ketua bidang. (SL Pohan)