Rakor SID Rencana Pengerukan Alur Pelayaran dan Kolam Labuh, Pelabuhan Bung Karno Ende

0
53

Ende, Infoindependen.com – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Kepelabuhanan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Ende, menggelar rapat koordinasi Studi Investigasi dan Desain (SID) Pengerukan Alur Pelayaran dan Kolam Labuh, Pelabuhan Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Rapat ini digelar beberapa waktu lalu, di Aula Hotel Flores Mandiri di jalan Melati, Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende.

Rapat koordinasi SID tersebut dipimpin oleh Nugroho Budi Setiawan dari Direktorat Kepelabuhanan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta dihadiri oleh Konsultan Perencana PT. Cipta Prisma, Marianus Felipe Logo. Turut serta dalam kegiatan dimaksud antara lain, pihak-pihak terkait seperti KSOP Kelas IV Ende, PT. Pelindo Ende, serta Dinas Perhubungan, Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas PUPR Kabupaten Ende dan mitra kerja pelabuhan.

Foto: Nugroho Budi Setiawan dan Marianus Filipe Logo saat diwawancara awak media ini.


Nugroho Budi Setiawan, saat dikonfirmasi media ini usai kegiatan dimaksud menyampaikan bahwa rakor ini diselenggarakan sebagai respon terhadap pemberitahuan dan penyampaian serta laporan dari KSOP Kelas IV Ende mengenai kendala di Pelabuhan Ende terkait kedangkalan yang menghambat kapal-kapal saat bersandar. Oleh karena itu, Direktorat Kepelabuhan menyikapi hal tersebut dan menyiapkan alokasi untuk studi SID pengerukan alur pelayaran dan kolam pelabuhan pada tahun 2024 ini.

“Mengenai hal tersebut, sudah ditunjuk konsultan perencana dari PT. Cipta Prisma untuk melaksanakan studi Survey Investigasi dan Desain pengerukan alur pelayaran dan kolam pelabuhan. Rapat koordinasi ini diadakan untuk mendapatkan dukungan agar studi ini dapat mengatasi kendala operasional di Pelabuhan Ende nanti terkait kedangkalan,” ujar Nugroho Budi Setiawan.

Sementara itu, Marianus Felipe Logo menjelaskan bahwa fokus kajian ini adalah identifikasi area dangkal di Pelabuhan Laut Ende yang menjadi hambatan dalam keselamatan pelayaran. Dia menegaskan bahwa Pelabuhan Ende memiliki strategis yang tinggi, dan tujuan kajian ini adalah, Untuk meningkatkan produktivitas pelabuhan dengan mengatasi kendala kedangkalan.

“Kita akan melakukan kajian selama 6 (enam) bulan dan akan kembali ke Ende pada bulan Juli 2024 mendatang untuk melakukan validasi. Validasi ini akan menyampaikan hasil dari kajian tersebut, dimana akan dilakukan pengerukan atau memberikan alternatif lain seperti pembuatan sedimen trap atau fasilitas pelindung pantai,” ujar Marianus Felipe Logo. (Kontributor: Damianus Manans)

BACA JUGA :  Guna Mendorong Pendidikan Tinggi, Uniflor Promosi dan Sosialisasi Untuk Personel Polres Ende