Sorong, infoindependen. Kita terus berupaya meningkatkan kualitas sekolah dengan tetap berupaya melestarikan adat dan budaya asli, demikian diungkapkan Saartje Dorkas Maniburi S.T Kepala SD Negeri 1 Kampung Baru Kota Sorong.
Menurut Kepsek, sekolah ini telah berdiri semenjak tahun 1949, waktu itu masih zaman Belanda kenang Kepsek saat ditemui di ruangannya Senin 24/08/2020.
Awalnya sekolah ini dikenal dengan ONDERNEMINGS SCOOL, kemudian tahun 1962 berganti nama menjadi sekolah rakyat (SR) dan satu tahun kemudian tepatnya tahun 1963 berstatus sekolah negeri sampai sekarang ini.
Antusias masyarakat setempat luar biasa, dibuktikan dengan semangat untuk memasukan anak mereka belajar di SD, sesuai dengan kondisi terkini bahwa jumlah peserta didik saat ini mencapai 454 siswa.
Jumlah murid yang begitu banyak dengan jumlah pendidik dan kependidikan keseluruhannya 25 orang, dengan perincian antara lain kategori ASN 9 orang, honorer 16 orang,
untuk ruang belajarnya (rombel) 16 ruang, sekolah ini berakreditasi A.
prestasi yang pernah diukir adalah mengikuti perlombaan School Model Karakter tingkat Propinsi Papua Barat tahun 2017 dan kategori siswa lomba cerita rakyat tingkat Propinsi Papua Barat tahun 2018.
Bahkan SD Negeri ini juga merupakan sekolah binaan yang disosialisasi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)
Kepsek memaparkan bahwa di SD ini juga mempelajari bahasa daerah suku MOI, salah satu ungkapannya adalah “DEWOBOK” yang artinya selamat siang dan secara luas DEWOBOK juga menunjukan bahwa anak Papua harus semangat di saat terik mentari, hitam kulitku keriting rambutku, aku cinta Papua, tanah yang indah permai di belahan nusantara, ucap Kepsek.
Bahasa daerah itu terus kita lestarikan sebagai salah satu upaya untuk membangkitkan semangat siswa untuk terus giat belajar.
Berkaitan dengan kebutuhan terhadap sejumlah sarana dan prasarana di sekolah, Kepsek mengatakan bahwa harapan terbesar adalah semoga pemerintah daerah maupun pemerintah pusat lebih memperhatikan lagi sarana dan prasarana pendidikan mulai dari tenaga pendidik maupun sarana pendukung lainnya seperti air bersih dan tambahan ruangan belajar.
Saat ini sudah diajukan proposal ke pemerintah propinsi dan kami berharap semoga dapat direalisasikan, begitu juga dengan WC dan penambahan ruang belajar. (Suhaida)